JellyPages.com

Kamis, 09 Mei 2013

Tikus Dapat Bernyanyi Dan Mempelajari Lagu


Mahluk kecil itu tak hanya bisa menyanyikan melodi ultrasonik yang lebih tinggi dari para soprano, penyanyi sopran. Jauh dari cicitan yang biasa dikeluarkan binatang ini. Tikus-tikus juga punya kemampuan mempelajari lagu baru.
Selama ini diketahui, kemampuan mempelajari lagu dimiliki mahluk terbatas, seperti manusia, lumba-lumba, paus, kelelawar, gajah, singa laut, anjing laut, dan beberapa jenis burung. Namun, riset terbaru meruntuhkan asumsi yang telah bertahan selama 50 tahun, bahwa suara tikus adalah suara naluriah, alih-alih menunjukan mereka punya sistem vokal untuk mengendalikan pita suara dan mempelajari lagu-lagu baru.
“Otak tikus dan perilaku komunikasi vokal binatang itu tidak seprimitif yang disangka sebelumnya,” kata penulis senior, Erich Jarvis, ahli neurobiologi dari Duke University kepada LiveScience.
Bahkan, “tikus punya lebih banyak kesamaan dalam hal komunikasi vokal dengan manusia, daripada spesies lain yang dianggap kerabat dekat kita,” kata Jarvis, merujuk pada simpanse.
Pada umumnya, suara datang dari usaha terkoordinasi antara korteks motor pada otak, yang mengontrol otot voluntary, dan pita suara dalam laring. Jarvis dan para koleganya menemukan, hubungan elementer pola itu pada tikus, tapi tidak pada simpanse dan monyet.
Belajar nyanyian baru
Dalam studi mereka, para peneliti menemukan, tikus yang kehilangan pendengaran mulai bernyanyi di luar nada nyanyian mereka sebelumnya.
Selanjutnya peneliti ingin mengetahui bagaimana para tikus memodifikasi lagui mereka. Riset sebelumnya menunjukkan, tikus jantan menjadi Pavarotti (penyanyi tenar) mini, saat terangsang oleh aroma betina, bahwa suara yang mereka hasilkan adalah alamiah.
Namun penelitian terbaru menunjukkan, tikus mampu menirukan lagu baru. Kesimpulan ini terungkap setelah para ilmuwan menempatkan tikus-tikus jantan dengan strain berbeda, dengan vokal berbeda, seperti tenor dan bas, di kandang yang sama bersama para betina.
Setelah delapan minggu, beberapa tikus-tikus bersuara tenor mulai menyanyi dengan nada bas yang rendah, sementara sejumlah tikus bersuara bas menyanyi dengan nada lebih tinggi. Namun, sebagian besar tidak mengalami perubahan suara.
Dengan kata lain, tikus mengubah lagu mereka di depan betina sehingga mereka semua terdengar hampir sama.
Jarvis mengatakan, hasil penemuan timnya menunjukkan tikus punya lima fitur yang oleh para ilmuwan diasosiasikan dengan belajar vokal. Meski tidak secanggih manusia dan burung yang bisa menirukan suara manusia atau nada tertentu. Namun, tikus bukannya tak punya sama sekali kemampuan itu seperti asumsi sebelumnya.
Lalu, apa pentingnya mengetahui tikus bisa bernyanyi dan mengubah lagu?
“Jika kami tidak salah, penemuan ini akan menjadi dorongan besar untuk para ilmuwan mempelajari penyakit seperti autisme dan gangguan kecemasan,” kata Jarvis. (sj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar